Rabu, 23 Maret 2016

Kurikulum 2013? Itu Tantangan




Kali ini mau bahas tentang kurikulum 2013. Yups, ini kurikulum baru yang diterapkan pemerintah Indonesia untuk menganti kurikulum 2006. Mungkin ini sedikit cerita tentang kurikulum 2013. Sebagaimana kita tahu dan lihat atau bahkan dengar dari berbagai media bahwa hadirnya kurikulum 2013 ini menjadi pro kontra dalam masyarakat. Tidak hanya membuat prokontra, pada akhirnya kurikulum 2013 ditarik  dan hanya beberapa sekolah yang memakai. Salah satu dari sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 itu sekolahnya kita, yaitu SMAN 2 Kota Jambi.
Dari awal masuk udah tahu kalo Smanda itu pake K13, K13 itu

bahasa kerennya dari kurikulum 2013. Jadi pas masuk ya enggak kaget lah.

Jadi, di kurikulum 2013 ini kita udah dapat jurusan sejak kelas X (sepuluh), beda sama ktsp yang ngebagii jurusannya waktu kelas XI (Sebelas). Acuan dalam memilih jurusan saat itu tidak hanya pilihan siswa semata tapi diadakan psikotest dan test akademik. Ini sederet test yang lumayan melelahkan. But, its oke.

Bagaimana sih K13 dari sudut pandang siswa yang menjalani?. Dibawah ini beberapa pemikiran kami sebagai siswa tentang k13 :


“Kurikulum 2013 enggak seburuk kontranya kok”
Bisa dilihat beberapa tahun lalu masalah kurikulum menjadi primadonna. Banyak yang mengatakan bahwa pemerintah belum siap. Faktanya kami yang merasakan disini, memang kesiapan pemerintah kurang, guru-guru juga ada yang kurang paham tentang k13. Tapi disini ini menjadi tantangan bagi kami. Di K13 dituntut keaktifan yang artinya guru tidak selalu benar, kami merasa sangat nyaman dengan tuntutan keaktifan dan ini menjadi jalan kami para siswa untuk penasaran dan mendapat hal baru.

“Belajarnya ringan”
Ini pasti, kalau di ktsp kelas sepuluh kita belajar semua pelajaran. Tapi di k13 kita langsung dapat jurusan dan enggak perlu berlajar materi yang bukan jurusan dan minat kita. Jauh banget lebih ringan. Pelajarannya juga enggak kejar tayang. Setidaknya kita belajar dan punya banyak waktu untuk paham.


“K13 identik dengan Powerpoint”
Slide yang menjadi media pembelajaran itu udah lumrah dimata kami, disuruh buat powerpoint juga udah lumrah banget. Ini malah ngebuat kita paham tentang ilmu-ilmu computer. Jadi K13 itu enggak cuma nerapin sikap, pengetahuan, keaktifan atau yang lainnya, tapi juga ngebuat kita para siswa bisa paham teknologi. Sejauh ini kita merasa nyaman dan paham belajar dengan cara ini, mungkin ini juga merupakan cara pemerintah untuk menghadapi MEA. Tentunya sebuah instansi mengeluarkan kebijakan yang menyangkut orang banyak dengan tujuan.


“Tugas ohh Tugas”
Ini mungkin hal yang agak atau bahkan menyebalkan dari k13, setiap hari pasti ada tugas. Hari tanpa tugas itu ibarat hujan salju di Indonesia, ya sebuah ketidak mungkinan. Ini awalnya mungkin kaya beban, tapi akhirnya tugas ini ngejarin kita buat jadi orang yang disiplin waktu. Pilihannya Cuma 2 mengerjakan tanpa tergesa-gesa namun mengabaikan kebiasaan atau sistem SKS. Kadang waktu buat nonton tv itu minim banget. Yaelah, paham kok. Pemerintah mungkin maksudnya disini mau ngebanting mental kita para siswa buat siap dan enggak terkejut di perguruan tinggi nanti.

“Siswa yang jelasin materi, itu biasa tapi feelnya hm  ”
Disini kita biasa presentasi, presentasi biasanya dilakuin per kelompok, dan guru mata pelajaran hanya mendampingi. Ini kaya sebuah tantangan, saat dimana kita harus ngerubah diri kita. Semakin sering presentasi itu ngebuat tingkat percaya diri dan public speaking semakin tinggi. yey, bukan berarti guru kita enggak ngajar, mereka ngajar kok. mereka menjelaskan hal-hal yang sifatnya khusus.  Sederhana mungkin kelihatannya, tapi untuk yang pertama kali ngelakuinnya itu jadi hal yang menyeramkan. Bahagianya itu  kalau udah presentasi teman-teman paham dapat nilai tinggi dibuku nilai guru yang bersangkutan lagi, hmm ini bahkan lebih bahagia daripada berhasil ngebohongi guru tentang kapan ulangan.




“mengenal semakin dalam anak kelas”
Setiap mata pelajaran itu pasti kelompoknya beda-beda, jadi kita bisa lebih kenal lagi dengan anak-anak kelas. Kekeluargaannya makin dapat dan berasa banget di K13 ini. Yeah, aspek psikolognya berasa banget. Saat dimana kita harus paham sama sifat-sifat anak kelas dan harus bisa kerja sama sesulit apapun itu.


Intinya K13 itu gak sekontra yang di teriakin selama ini, tapi enggak sepro yang dijanjiin sama kemendikbud juga. K13 itu masukin semua aspek penting dikehidupan, contohnya aspek psikolog saat dimana kita harus kerja sama dengan orang lain dan mengesampingkan ego, K13 juga ngebuat kita tahan banting. Ini juga jadi bahan kesiapan kita di perguruan tinggi nanti, ketika nanti di perguruan tinggi dapat tugas yang bertumpuk-tumpuk itu enggak berasa beban lagi, karena itu udah jadi hal yang biasa. Ketika kita diharuskan presentasi nantinya, itu bukan hal yang absurd lagi, kita udah paham gimana tata cara dan bagaimana presentasi yang baik itu. Peka banget mah kita tujuan dari K13 ini.

Banyak juga kejadian lucu yang kita dapat dikelas, anggota kelompok yang enggak tahu siapalah, belajar kelompok yang ujung-ujungnya makan. Tapi ini adalah tantangannya, bagaimana menaklukkan tugas yang banyak. Ini sebuah hal baru yang pasti berguna buat kita kedepannya.

Kurikulum 2013 itu ibarat tantangan, yah setiap tantangan pasti ada tujuannya. Setiap tantangan harus diselesaikan, bukan karena hadiah atau penghargaan tapi untuk melatih mental. Ketika sebuah tantangan berhasil diselesaikan semua yang mirip dengan tantangan akan terlihat biasa. Biasa bukan berarti menyepelekan hanya saja tidak mengeluarkan keluhan.

Yups, mungkin cuma ini yang bisa dibagiin malam ini. Bye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar