Senin, 21 Maret 2016

Alasan Mengapa Rangking Mempengaruhi Keaktifan

Sebagai seorang pelajar tentunya kita identik dengan unjuk kemampuan, baik dalam hal latihan, tugas, atau presentasi. Semua sudah menjadi hal biasa. Dan biasanya mereka yang aktif adalah mereka yang berada dalam barisan ranking-rangking atas. Mungkin semua sudah biasa kita rasakan. Lalu kemana mereka yang tidak aktif saat itu?
Mereka berada di dalam kelas namun tidak terlihat suaranya. Bahkan seakan-akan mereka tidak mau tahu.

Alasannya mungkin sederhana mereka tidak mampu menjadi seperti orang-orang yang berada dalam lingkaran ranking atas. Mungkin memang sesederhana itu, namun sebenarnya bukan hanya itu factor yang membuat mereka tidak berani tampil dan mengeluarkan suara. Factor-faktor lain yang mempegaruhinya :


1.    Persepsi tentang sebuah keaktifan yang salah.
Banyak anak-anak di kelas yang membuat sebuah persepsi bahwa mereka yang aktif adalah mereka yang suka mencari muka dengan guru. Hmm. Mungkin ini sebuah kesalahan besar, kamu tidak perlu menjadi orang yang mencari perhatian untuk mendapatkan hati guru. Yang seharusnya di lakukan untuk mendapatkan hati guru adalah belajar dengan baik dan tunjukkan bahwa dirimu bisa.


2.    “Toh.. ada mereka yang bisa ngejawab, kita mah apa atuh”
Ini tipe orang yang pesimis. Mereka yang pesimis cenderung diam di tempat dan membiarkan orang lain mengambil kesempatannya. Padahal bisa saja mereka lebih cerdas dari orang-orang yang berada dalam rangking atas, sayangnya mereka terlalu pesimis.


3.    Ketakutan akan kesalahan.
biasanya ini terjadi kalau lagi latihan atau kuis. Bisa di pastikan lagi-lagi kalau kuis yang maju itu mereka yang peringkat-peringkat atas. Mereka yang tidak maju kemana? Mereka di selimuti oleh ketakutan. Ketakutan akan kesalahan. Mungkin terkesan bijak saat dimana kamu berpikir cukup lama untuk menimbang-nimbang benar atau salah. Tapi ini kuis bro dan kalau salah itu enggak pengaruh sama sekali. Ketika itu salah kamu bisa belajar dari kesalahan itu.


4.    Guru killer
Untuk yang ini mungkin semua siswa bakalan ragu buat aktif, ya iya salah-salah bisa-bisa satu kelas kena semprot selama jam pelajaran. Sebenarnya guru yang di juluki guru killer itu enggak selalu jahat, Cuma aja sisi malaikatnya sedang tertutupi oleh ketegasannya. Guru yang tegas atau terlalu tegas itu masih di batas kewajaran. Tapi ketika seorang guru mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya di ucapkan atau bahkan mempermalukan siswanya saat itulah seorang guru kehilangan rasa hormat dari muridnya. So jangan pernah takut sama guru-guru. Mereka sama kaya orang yang lain, hati mereka sama seperti hati manusia lain. Sejahat apapun yakinlah seorang guru tidak akan menghancurkan masa depanmu.



5.    Perasaan tidak mampu menyaingi mereka yang berada di atas
Ini yang paling banyak terjadi. Kamu berada di bawah, bukan karena kamu bodoh. Tapi kesalahan, kesalahan yang membuat nilai-nilaimu hancur. Dan ketika sebuah kesalahan sudah tidak bisa di perbaiki apakah kamu tetap akan mengulangnya untuk kedua kalinya? Sederhana. Ya. Mungkin terlalu gampang berkata. But Wake up Bro. ini K13 dan kita butuh keaktifan.


Mungkin uraian di atas merupakan factor-faktor yang selama ini menghancurkan keaktifan kami para siswa, factor-faktor yang membuat guru-guru berpersepsi rangking atas yang paling pintar, padahal pada dasarnya setiap siswa itu sama. Sama-sama mempunyai otak kanan dan kiri yang aktif, sayangnya banyak persepsi atau pemikiran yang menyembunyikan keaktifan itu.
Intinya setiap siswa sanggup dan mampu menjadi orang yang aktif hanya saja kepesimisan, perasaan tidak mampu harus di buang terlebih dahulu. 

karena belajar itu sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu. Untuk menjadi tahu di butuhkan keaktifan dan usaha. Jika semua sudah terpenuhi dan dirimu masih berada dalam posisi bawah. Percayalah itu bukan lagi sebuah kesalahan, tapi sebuah tantangan untuk lebih lagi,lagi dan lagi menjadi lebih baik. Aktiflah dalam belajar tunjukkan bahwa dirimu mampu, seorang guru akan mempertimbangkan semuanya, seorang guru tidak akan membiarkan usaha siswanya terbuang secara Cuma-Cuma. 

Believe Your Self. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar